Connect with us

Berita

Jaga Kekayaan Desa Adat di Bali, Kapolri Kukuhkan Bankamda dan Sipandu Beradat

Published

on

Bali – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengukuhkan Bantuan Keamanan Desa Adat (Bankamda) dan forum Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat), di Bali, Jumat (28/1/2022).

Sigit mengungkapkan, Provinisi Bali merupakan salah satu wilayah yang masih sangat mempertahankan dan menjunjung tinggi nilai luhur adat. Sehingga, hal itu yang menjadi salah satu daya tarik atau kekuatan Pulau Dewata bagi wisatawan luar negeri maupun dalam negeri.

“Baru saja saya mengukuhkan rekan-rekan Bankamda dan Sipandu Beradat yang diikuti oleh seribu lebih desa adat di wilayah Bali. Dan memiliki jenjang mulai dari desa adat kemudian diatasnya ada kelurahan, kecamatan, kabupaten sampai dengan provinsi,” kata Sigit kepada wartawan usai pengukuhan itu.

Dalam hal ini, Bankamda dan forum Sipandu Beradat merupakan bentuk kemitraan Polisi dengan masyarakat berbasis community policing, yang memiliki komponen antara lain Bankamda, pecalang, linmas, satpam dan komponen keamanan lainnya. Yang dimana hal itu termasuk Bhabinkamtibmas dan Babinsa sebagai Pembina di tingkat Desa Adat. Selain di Desa Adat, forum Sipandu Beradat ini juga memiliki komponen di tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi.

Disisi lain, Sigit menyampaikan apresiasi kepada Forkopimda Bali yang telah menjaga dan mempertahankan kekayaan desa adat di Bali. Menurut Sigit, hal itu juga bisa dijadikan sebagai kekuatan baru dalam rangka menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Ini jadi kekuatan baru untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Khususnya menjaga kekayaan desa adat yang didalamnya ada berbagai macam kegiatan adat, seni, budaya,” ujar Sigit.

Lebih dalam, Sigit menegaskan bahwa, personel kepolisian tidak seharusnya terpisah dari masyarakat. Melainkan, bergabung sebagai mitra dengan mendorong masyarakat untuk ikut bertanggung jawab terhadap keamanan lingkungannya, menjadikan masyarakat ‘polisi bagi dirinya sendiri’.

Mantan Kapolda Banten tersebut menuturkan, desa adat juga menjadi leading sector terkait dengan proses pertumbuhan perekonomian di tingkat hulu. Demi menciptakan hal itu, kata Sigit, diperlukan adanya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Dan kita semua tahu bahwa desa adat merupakan basis ekonomi ditingkat hulu yang tentunya ini semua harus bisa berjalan dengan lancar. Itu semua bisa terjadi apabila stabilitas kamtibmas di desa adat dapat berjalan dengan baik,” ucap eks Kabareskrim Polri itu.

Sigit juga menyampaikan, dengan adanya Bankamda dan Sipandu Beradat ini, bisa dijadikan percontohan di wilayah-wilayah lainnya yang juga memiliki kekayaan adat istiadat serta kearifan lokal.

“Yang tentunya ini menjadi kekuatan baru untuk kita kembangkan dalam rangka jaga stabilitas kamtibmas,” tutur Sigit.

Dengan menjaga kekayaan adat, Sigit menekankan hal itu sebagai modal untuk semakin menumbuhkan perekonomian Indonesia dan bersatu padu dalam rangka penanganan serta pengendalian Pandemi Covid-19.

“Jadi itu semua merupakan satu rangkaian, sistem dan satu kesatuan yang tentunya harus kita jaga bersama dan harus berjalan dengan baik. Sehingga apa yang diharapkan khususnya di wilayah Bali, mengembalikan pertumbuhan ekonomi, mengembalikan wisata internasional dengan berbagai macam budaya, adat dan seni yang ada didalamnya. Yang tentunya ini menjadi kekuatan utama wilayah Bali kedepan,” papar Sigit.

Apalagi, lanjut Sigit, Bali kedepannya akan menjadi tuan rumah perhelatan event nasional maupun internasional, salah satunya adalah Presidensi G-20. Sebab itu, diharapkan khususnya di Bali, tidak ada gangguan ataupun masalah sekecil apapun kedepannya.

“Oleh karena itu bagaimana kemudian sinergitas antara kekuatan keamanan adat bergabung dengan kekuatan keamanan nasional untuk menjaga dan mengamankan agar stabilitas kamtibmas terjaga. Dan rangkaian kegiatan event-event internasional serta G-20 berjalan dengan baik,” tutup Sigit.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Personel Polres Madiun Napak Tilas ke Monumen Sakip–Sanali

Published

on

MADIUN – Sambut Hari Ulang Tahun ke-80 Korps Brimob Polri, Polres Madiun Polda Jatim melaksanakan napak tilas ke Monumen Sakip –Sanali, Desa Kare, Kecamatan Kare,Jumat (7/11).

Lokasi tersebut menjadi salah satu jejak sejarah perjuangan Brimob dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Kegiatan dimulai dengan apel pemberangkatan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara di ikuti para Pejabat Utama Polres Madiun, anggota eks Brimob Polres Madiun dan personel Sat Samapta.

Kapolres Madiun menyampaikan bahwa kegiatan napak tilas ini merupakan sarana mengingat kembali jejak perjuangan para pendahulu.

“Napak tilas ini bukan hanya seremonial, tetapi pengingat bahwa tugas kepolisian hari ini berdiri di atas pengorbanan para pahlawan. Kami ingin nilai-nilai itu terus hidup dalam setiap pelaksanaan tugas,” ujar AKBP Kemas.

Ia juga menambahkan bahwa mengingat sejarah penting ini menjadi modal moral agar personel Polri tetap menjalankan tugas dengan profesional, humanis, dan berintegritas di tengah dinamika masyarakat.

“Pentingnya kita untuk tidak melupakan akar sejarah serta meneladani keberanian para pahlawan, termasuk Agen Polisi Satu Sakip dan Komandan Muda Sanali yang gugur dalam pertempuran melawan pasukan Belanda pada 1 Maret 1949 di Dusun Kempo, Desa Kandangan, Kare,” tambahnya.

Rombongan napak tilas menempuh rute sejauh kurang lebih 5 kilometer melalui jalur pedesaan dan hutan Kandangan menuju Monumen Brimob Sakip–Sanali.

Setibanya di lokasi, rombongan melaksanakan kegiatan kerja bakti di area monumen, penyaluran bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga kurang mampu di Dusun Kandangan, serta penghormatan dan tabur bunga.

Melalui kegiatan ini, Polres Madiun Polda Jatim berharap semangat perjuangan para pahlawan Brimob dapat terus dihidupkan menjadi inspirasi bagi generasi penerus Polri dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan mempertahankan nilai-nilai luhur perjuangan bangsa. (*)

Continue Reading

Berita

Polres Probolinggo Amankan Pria Gay Asal Madura yang Gelapkan 10 Motor

Published

on

PROBOLINGGO – Satreskrim Polres Probolinggo Polda Jatim berhasil mengungkap kasus penipuan dan penggelapan sepeda motor dengan modus kencan sesama jenis.

Tersangka berinisial S (33), warga Kecamatan Karang Penang, Sampang, Madura, ditangkap setelah menggelapkan sepeda motor milik F (27), warga Kabupaten Jember.

Kasus ini terungkap setelah korban melapor ke Mapolsek Sukapura, bahwa motornya dibawa kabur oleh pelaku saat keduanya menginap di sebuah hotel di wilayah Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Berdasarkan hasil penyelidikan, korban dan pelaku awalnya berkenalan melalui sebuah aplikasi kencan.

Di aplikasi Wala itu diduga aplikasi penyuka sesama jenis atau biseksual.

Setelah menjalin komunikasi intens, keduanya sepakat bertemu dan bermalam bersama di hotel.

Setelah puas melakukan hubungan seksual pelaku menunggu pasangan lengah. Saat korban sedang mandi, pelaku memanfaatkan kesempatan itu untuk membawa kabur motor korban.

Polisi berhasil melacak keberadaan pelaku dan menangkapnya di wilayah Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember.

Kapolres Probolinggo AKBP Wahyudin Latif mengatakan hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa pelaku tidak hanya sekali melakukan aksi yang sama.

“Dari hasil penyelidikan, tersangka sudah melakukan hal serupa di 10 lokasi berbeda termasuk di wilayah Probolinggo, Surabaya, Sidoarjo, dan Batu,” ungkap AKBP Wahyudin, Jumat (7/11).

Menurutnya, pelaku memanfaatkan hubungan asmara dengan korban untuk memuluskan niat jahatnya.

Setelah berhasil mendapatkan kepercayaan korban pelaku membawa kabur motor korban dan menjualnya di wilayah Madura.

“Modusnya adalah tipu muslihat dengan berpura-pura menjalin hubungan asmara. Setelah itu, tersangka mengajak korban bertemu dan saat lengah, motor korban dibawa kabur,” jelas Kapolres Probolinggo.

Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman pidana maksimal 4 tahun penjara.

Saat ini keberadaan barang bukti sepeda motor yang diduga telah dijual pelaku di Madura sedang ditelusuri Polisi.

Selain itu, Polres Probolinggo Polda Jatim juga berhasil mengungkap 11 kasus kejahatan selama pelaksanaan Operasi Sikat Semeru 2025 yang berlangsung selama 12 hari, mulai 22 Oktober hingga 2 November 2025.

Dari 11 kasus tindak pidana konvensional yang berhasil diungkap total petugas mengamankan 12 tersangka. Capaian ini melampaui target operasi yakni sembilan kasus.

Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif, menyampaikan bahwa Operasi Sikat ini merupakan bagian dari upaya Polda Jatim dan Polres jajaran dalam menekan angka kejahatan dan menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.

“Dari operasi ini kami berhasil mengungkap berbagai kasus seperti curat, curas, curanmor, dan Sajam. Semua ini berkat kerja keras seluruh personel dan dukungan masyarakat yang aktif memberikan informasi kepada kepolisian,”pungkas AKBP Latif. (*)

Continue Reading

Berita

Kapolda Jatim : Sinergi Ulama dan Umara Kunci Kemajuan Bangsa

Published

on

BANGKALAN – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Drs. Nanang Avianto, M.Si., didampingi para pejabat utama Polda Jatim dan Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono serta Kapolres Sampang Hartono, melaksanakan silaturahmi dengan para kiai, alim ulama, habaib, dan pimpinan pondok pesantren se-Madura di Pondok Pesantren Sembilangan, Bangkalan. Kamis, (6/11/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Bangkalan, para Kapolsek, serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat dari Bangkalan dan Sampang.

Dalam sambutannya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nanang Avianto menyampaikan apresiasi atas kehadiran para kiai dan tokoh agama dalam kegiatan silaturahmi tersebut.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara ulama dan umara dalam menjaga kondusivitas serta memperkuat persatuan bangsa.

“Saya merasa terhormat bisa hadir di Ponpes Sembilangan, tempat yang menjadi pusat keilmuan dan pembentukan akhlak mulia,” ungkap Irjen Nanang mengawali sambutannya.

Kapolda Jatim mengatakan kegiatan seperti ini sangat penting untuk memupuk kekeluargaan antara ulama dan umara.

“Polisi tidak bisa bekerja sendiri, perlu sinergi dengan TNI, Forkopimda, para ulama, dan masyarakat. Ketika kita bersatu, kita bisa melakukan hal terbaik bagi bangsa ini,” tutur Irjen Nanang.

Kapolda Jatim juga menyinggung tentang pentingnya menjaga persatuan dan mencegah upaya perpecahan di tengah masyarakat.

Ia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia sejak dahulu adalah bangsa yang kuat dan disegani karena persatuannya.

“Kita harus belajar dari sejarah. Bangsa ini pernah menjadi macan Asia karena kekuatannya dalam persatuan. Jangan sampai ada pihak-pihak yang memecah belah kita. Kekuatan Indonesia ada pada kebersamaan,” tegas Irjen Nanang.

Kapolda Jatim juga menyoroti peran besar pondok pesantren dalam membangun karakter dan melahirkan banyak tokoh bangsa.

Ia menilai, pesantren memiliki sistem kekeluargaan yang kuat dan menjadi pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Kapolda Jatim, Pondok Pesantren sejak dulu telah melahirkan banyak negarawan.

Sistem kekeluargaan yang kuat di pesantren menjadi teladan bagi semua masyarakat.

“Polisi pun harus belajar dari nilai-nilai itu, karena kami juga tidak sempurna. Kami butuh masukan dari para ulama agar bisa terus memperbaiki pelayanan kepada masyarakat,” tutur Kapolda Jatim.

Dalam kesempatan tersebut, Irjen Nanang juga menyinggung tentang bahaya narkoba yang kini menjadi ancaman serius bagi generasi muda.

Ia mengungkapkan bahwa Polda Jatim baru saja mendapat penghargaan sebagai salah satu dari 10 Polda terbaik dalam pemberantasan narkoba di Indonesia.

“Kita bersyukur karena Jawa Timur termasuk 10 Polda terbaik dalam pemberantasan narkoba,” ujar Irjen Nanang.

Namun demikian, lanjut Irjen Nanang di sisi lain juga menjadi keprihatinan karena artinya peredaran narkoba masih marak.

“Pencegahan harus dilakukan bersama-sama, terutama melalui pendidikan moral dan agama di pesantren,” tegasnya.

Selain itu, Kapolda juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga keamanan dan mendukung pembangunan di Madura.

Ia menyebut Pulau Madura memiliki potensi besar baik di sektor sumber daya manusia, ekonomi, maupun pariwisata.

“Madura ini pulau yang sangat cantik dan penuh potensi. Kalau kita kelola dengan baik melalui pendidikan, pesantren, dan UMKM, saya yakin Madura akan menjadi wilayah yang maju dan sejahtera,” ungkapnya.

Di akhir kegiatan, Kapolda Jatim mengajak seluruh peserta untuk terus menjaga semangat Jogo Jawa Timur — menjaga keamanan dan persaudaraan di seluruh lapisan masyarakat.

“Jogo Jawa Timur bukan hanya slogan, tapi harus menjadi napas kehidupan kita sehari-hari. Dengan sinergi, saling menghormati, dan semangat kebersamaan, insya Allah Jawa Timur akan semakin aman, maju, dan sejahtera,” pungkas Irjen Nanang Avianto. (*)

Continue Reading

Trending