Connect with us

Berita

Kapolri Tekankan Terus Awasi Implementasi Kebijakan Larangan Ekspor Minyak Goreng

Published

on

Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan pihak Kepolisian masih terus melakukan pengawasan terkait dengan implementasi kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) soal larangan ekspor minyak goreng dan juga Crude Palm Oil (CPO).

Sigit menyatakan, jajaran kepolisian terus melakukan pemantauan ke pihak produsen maupun pasar terkait kebijakan tersebut. Dalam hal ini, kata Sigit, itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok nasional serta pengendalian harga minyak goreng jenis curah.

“Polri akan terus melakukan pengawasan dan pengecekan di lapangan terhadap proses realisasi produksi dan distribusi minyak goreng curah oleh perusahaan. Serta akan memonitor pelaksanaan kebijakan larangan ekspor sebagaimana perintah Bapak Presiden,” kata Sigit dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Berdasarkan data dan temuan di lapangan, Sigit menyatakan dari dua minggu dikeluarkannya kebijakan tersebut, harga serta stok minyak goreng dipasaran sampai saat ini masih sangat fluktuatif dan bervariasi.

Presiden Jokowi resmi mengeluarkan kebijakan larangan ekspor minyak goreng dan juga Crude Palm Oil (CPO) pada 28 April 2022 lalu. Kebijakan itu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan minyak goreng.

“Dengan pengawasan langsung dan terus menerus dari aparat Kepolisian di lapangan, diharapkan implementasi kebijakan Pak Presiden tersebut, bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap minyak goreng dengan harga penjualan yang diharapkan,” ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Oleh sebab itu, Sigit menegaskan kepada seluruh produsen hingga distributor untuk benar-benar menerapkan kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Presiden Jokowi demi kepentingan masyarakat Indonesia.

Mantan Kapolda Banten ini menekankan, pihak Kepolisian tidak akan segan melakukan tindakan tegas kepada pihak-pihak yang tidak menghormati maupun menjalankan keputusan dari Pemerintah Indonesia terkait minyak goreng.

“Polri fokus mengawasi, dan kami tidak akan ragu menindak tegas kepada seluruh pihak yang terindikasi mencoba melakukan pelanggaran kebijakan larangan ekspor minyak goreng ini. Semua ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan dari masyarakat Indonesia,” ucap Sigit.

Diketahui sebelumnya, Polri sejak awal fokus melakukan pengawasan dan pemantauan terkait dengan ketersediaan serta pengendalian harga dari minyak goreng. Bahkan, bersama dengan Kemenperin, Polri membentuk satgas gabungan untuk melakukan pemantauan di pihak produsen, distributor tingkat I hingga IV serta tingkat pengecer selama 24 jam penuh.

“Oleh karena itu untuk memastikan ketersediaan di pasar betul-betul ada, kami bersama pak Menperin membentuk satgas gabungan. Dimana satgas gabungan ini kita tempatkan mulai di level pusat para produsen dan di kantor pusat juga ditempatkan personel dari kepolisian dan Kemenperin. Khususnya di beberapa produsen besar melekat selama 24 jam. Untuk mengawasi proses produksi,” kata Sigit dalam konferensi pers usai melakukan evaluasi bersama Menperin di Gedung Mabes Polri, Senin 4 April 2022.

Sigit memastikan, pengawasan dan pemantauan melekat selama 24 jam, pihak Polri telah mengerahkan personel dari Satgas Pangan tingkat pusat, daerah, hingga Bhabinkamtibmas untuk melakukan pengecekan ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng curah di pasaran.

“Di level distributor baik distributor tingkat I sampai tingkat IV, hingga pengecer sudah kita turunkan personel dari Satgas Pusat, daerah, Bhabinkamtibmas untuk turun mengecek di pasar. Sehingga rangkaian proses, mulai dari produsen, distributor sampai dengan pasar betul-betul bisa kita awasi dengan baik,” tutup Sigit.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Personel Polres Madiun Napak Tilas ke Monumen Sakip–Sanali

Published

on

MADIUN – Sambut Hari Ulang Tahun ke-80 Korps Brimob Polri, Polres Madiun Polda Jatim melaksanakan napak tilas ke Monumen Sakip –Sanali, Desa Kare, Kecamatan Kare,Jumat (7/11).

Lokasi tersebut menjadi salah satu jejak sejarah perjuangan Brimob dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Kegiatan dimulai dengan apel pemberangkatan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara di ikuti para Pejabat Utama Polres Madiun, anggota eks Brimob Polres Madiun dan personel Sat Samapta.

Kapolres Madiun menyampaikan bahwa kegiatan napak tilas ini merupakan sarana mengingat kembali jejak perjuangan para pendahulu.

“Napak tilas ini bukan hanya seremonial, tetapi pengingat bahwa tugas kepolisian hari ini berdiri di atas pengorbanan para pahlawan. Kami ingin nilai-nilai itu terus hidup dalam setiap pelaksanaan tugas,” ujar AKBP Kemas.

Ia juga menambahkan bahwa mengingat sejarah penting ini menjadi modal moral agar personel Polri tetap menjalankan tugas dengan profesional, humanis, dan berintegritas di tengah dinamika masyarakat.

“Pentingnya kita untuk tidak melupakan akar sejarah serta meneladani keberanian para pahlawan, termasuk Agen Polisi Satu Sakip dan Komandan Muda Sanali yang gugur dalam pertempuran melawan pasukan Belanda pada 1 Maret 1949 di Dusun Kempo, Desa Kandangan, Kare,” tambahnya.

Rombongan napak tilas menempuh rute sejauh kurang lebih 5 kilometer melalui jalur pedesaan dan hutan Kandangan menuju Monumen Brimob Sakip–Sanali.

Setibanya di lokasi, rombongan melaksanakan kegiatan kerja bakti di area monumen, penyaluran bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga kurang mampu di Dusun Kandangan, serta penghormatan dan tabur bunga.

Melalui kegiatan ini, Polres Madiun Polda Jatim berharap semangat perjuangan para pahlawan Brimob dapat terus dihidupkan menjadi inspirasi bagi generasi penerus Polri dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan mempertahankan nilai-nilai luhur perjuangan bangsa. (*)

Continue Reading

Berita

Polres Probolinggo Amankan Pria Gay Asal Madura yang Gelapkan 10 Motor

Published

on

PROBOLINGGO – Satreskrim Polres Probolinggo Polda Jatim berhasil mengungkap kasus penipuan dan penggelapan sepeda motor dengan modus kencan sesama jenis.

Tersangka berinisial S (33), warga Kecamatan Karang Penang, Sampang, Madura, ditangkap setelah menggelapkan sepeda motor milik F (27), warga Kabupaten Jember.

Kasus ini terungkap setelah korban melapor ke Mapolsek Sukapura, bahwa motornya dibawa kabur oleh pelaku saat keduanya menginap di sebuah hotel di wilayah Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Berdasarkan hasil penyelidikan, korban dan pelaku awalnya berkenalan melalui sebuah aplikasi kencan.

Di aplikasi Wala itu diduga aplikasi penyuka sesama jenis atau biseksual.

Setelah menjalin komunikasi intens, keduanya sepakat bertemu dan bermalam bersama di hotel.

Setelah puas melakukan hubungan seksual pelaku menunggu pasangan lengah. Saat korban sedang mandi, pelaku memanfaatkan kesempatan itu untuk membawa kabur motor korban.

Polisi berhasil melacak keberadaan pelaku dan menangkapnya di wilayah Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember.

Kapolres Probolinggo AKBP Wahyudin Latif mengatakan hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa pelaku tidak hanya sekali melakukan aksi yang sama.

“Dari hasil penyelidikan, tersangka sudah melakukan hal serupa di 10 lokasi berbeda termasuk di wilayah Probolinggo, Surabaya, Sidoarjo, dan Batu,” ungkap AKBP Wahyudin, Jumat (7/11).

Menurutnya, pelaku memanfaatkan hubungan asmara dengan korban untuk memuluskan niat jahatnya.

Setelah berhasil mendapatkan kepercayaan korban pelaku membawa kabur motor korban dan menjualnya di wilayah Madura.

“Modusnya adalah tipu muslihat dengan berpura-pura menjalin hubungan asmara. Setelah itu, tersangka mengajak korban bertemu dan saat lengah, motor korban dibawa kabur,” jelas Kapolres Probolinggo.

Polisi menjerat pelaku dengan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman pidana maksimal 4 tahun penjara.

Saat ini keberadaan barang bukti sepeda motor yang diduga telah dijual pelaku di Madura sedang ditelusuri Polisi.

Selain itu, Polres Probolinggo Polda Jatim juga berhasil mengungkap 11 kasus kejahatan selama pelaksanaan Operasi Sikat Semeru 2025 yang berlangsung selama 12 hari, mulai 22 Oktober hingga 2 November 2025.

Dari 11 kasus tindak pidana konvensional yang berhasil diungkap total petugas mengamankan 12 tersangka. Capaian ini melampaui target operasi yakni sembilan kasus.

Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif, menyampaikan bahwa Operasi Sikat ini merupakan bagian dari upaya Polda Jatim dan Polres jajaran dalam menekan angka kejahatan dan menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.

“Dari operasi ini kami berhasil mengungkap berbagai kasus seperti curat, curas, curanmor, dan Sajam. Semua ini berkat kerja keras seluruh personel dan dukungan masyarakat yang aktif memberikan informasi kepada kepolisian,”pungkas AKBP Latif. (*)

Continue Reading

Berita

Kapolda Jatim : Sinergi Ulama dan Umara Kunci Kemajuan Bangsa

Published

on

BANGKALAN – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Drs. Nanang Avianto, M.Si., didampingi para pejabat utama Polda Jatim dan Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono serta Kapolres Sampang Hartono, melaksanakan silaturahmi dengan para kiai, alim ulama, habaib, dan pimpinan pondok pesantren se-Madura di Pondok Pesantren Sembilangan, Bangkalan. Kamis, (6/11/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Bangkalan, para Kapolsek, serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat dari Bangkalan dan Sampang.

Dalam sambutannya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nanang Avianto menyampaikan apresiasi atas kehadiran para kiai dan tokoh agama dalam kegiatan silaturahmi tersebut.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara ulama dan umara dalam menjaga kondusivitas serta memperkuat persatuan bangsa.

“Saya merasa terhormat bisa hadir di Ponpes Sembilangan, tempat yang menjadi pusat keilmuan dan pembentukan akhlak mulia,” ungkap Irjen Nanang mengawali sambutannya.

Kapolda Jatim mengatakan kegiatan seperti ini sangat penting untuk memupuk kekeluargaan antara ulama dan umara.

“Polisi tidak bisa bekerja sendiri, perlu sinergi dengan TNI, Forkopimda, para ulama, dan masyarakat. Ketika kita bersatu, kita bisa melakukan hal terbaik bagi bangsa ini,” tutur Irjen Nanang.

Kapolda Jatim juga menyinggung tentang pentingnya menjaga persatuan dan mencegah upaya perpecahan di tengah masyarakat.

Ia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia sejak dahulu adalah bangsa yang kuat dan disegani karena persatuannya.

“Kita harus belajar dari sejarah. Bangsa ini pernah menjadi macan Asia karena kekuatannya dalam persatuan. Jangan sampai ada pihak-pihak yang memecah belah kita. Kekuatan Indonesia ada pada kebersamaan,” tegas Irjen Nanang.

Kapolda Jatim juga menyoroti peran besar pondok pesantren dalam membangun karakter dan melahirkan banyak tokoh bangsa.

Ia menilai, pesantren memiliki sistem kekeluargaan yang kuat dan menjadi pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Kapolda Jatim, Pondok Pesantren sejak dulu telah melahirkan banyak negarawan.

Sistem kekeluargaan yang kuat di pesantren menjadi teladan bagi semua masyarakat.

“Polisi pun harus belajar dari nilai-nilai itu, karena kami juga tidak sempurna. Kami butuh masukan dari para ulama agar bisa terus memperbaiki pelayanan kepada masyarakat,” tutur Kapolda Jatim.

Dalam kesempatan tersebut, Irjen Nanang juga menyinggung tentang bahaya narkoba yang kini menjadi ancaman serius bagi generasi muda.

Ia mengungkapkan bahwa Polda Jatim baru saja mendapat penghargaan sebagai salah satu dari 10 Polda terbaik dalam pemberantasan narkoba di Indonesia.

“Kita bersyukur karena Jawa Timur termasuk 10 Polda terbaik dalam pemberantasan narkoba,” ujar Irjen Nanang.

Namun demikian, lanjut Irjen Nanang di sisi lain juga menjadi keprihatinan karena artinya peredaran narkoba masih marak.

“Pencegahan harus dilakukan bersama-sama, terutama melalui pendidikan moral dan agama di pesantren,” tegasnya.

Selain itu, Kapolda juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga keamanan dan mendukung pembangunan di Madura.

Ia menyebut Pulau Madura memiliki potensi besar baik di sektor sumber daya manusia, ekonomi, maupun pariwisata.

“Madura ini pulau yang sangat cantik dan penuh potensi. Kalau kita kelola dengan baik melalui pendidikan, pesantren, dan UMKM, saya yakin Madura akan menjadi wilayah yang maju dan sejahtera,” ungkapnya.

Di akhir kegiatan, Kapolda Jatim mengajak seluruh peserta untuk terus menjaga semangat Jogo Jawa Timur — menjaga keamanan dan persaudaraan di seluruh lapisan masyarakat.

“Jogo Jawa Timur bukan hanya slogan, tapi harus menjadi napas kehidupan kita sehari-hari. Dengan sinergi, saling menghormati, dan semangat kebersamaan, insya Allah Jawa Timur akan semakin aman, maju, dan sejahtera,” pungkas Irjen Nanang Avianto. (*)

Continue Reading

Trending